Senin 06 Apr 2015 18:46 WIB

Ade: SP 1 itu Surya Paloh Satu, Bukan Surat Peringatan

Rep: c15/ Red: Angga Indrawan
Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Ade Komarudin menyampaikan keterangan pers terkait pengesahan Golkar kubu Agung Laksono oleh Menkumham Yasonna H Laoly di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (24/3).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Ade Komarudin menyampaikan keterangan pers terkait pengesahan Golkar kubu Agung Laksono oleh Menkumham Yasonna H Laoly di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (24/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Agung Laksono yang akan melayangkan surat peringatan terhadap tiga anggota partai Golkar Setya Novanto, Ade Komarudin dan Bambang Soesatyo di respons tertawa oleh Ade Komarudin.

Ketua Fraksi Partai Golkar, Ade Komarudin tertawa dan memelesetkan makna Surat Peringatan (SP) yang dilayangkan kepada dirinya. Ia pun tak mau ambil pusing dan menyerahkan semua pada proses hukum yang saat ini sedang berjalan.

"SP itu Surya Paloh satu mungkin, bukan surat peringatan. Putusan sela sudah jelas," ujar Ade saat ditemui usai melakukan rapat konsultasi dengan Presiden Jokowi di Senayan, Senin (6/4).

Ade menuding rencana pemberian Surat Peringatan tersebut merupakan usulan gegabah Leo Nababan saja. Ade mengatakan dirinya tahu persis apa isi di dalam rapat.

Ade mengatakan, meskipun rapat pleno yang diadakan kubu Agung pada pekan lalu dihadiri oleh banyak pihak, yang getol menyuarakan SP hanya Leo Nababan.

"Saya punya transkrip rapatnya kok, semua diam. Cuman pas Leo usul Agung langsung ketok palu." tambah Ade.

Ade juga mengatakan pihaknya sampai saat ini tidak ambil pusing terkait tingkah Agung Laksono. Ade justru menyuruh semua pihak dengan seksama membaca putusan sela PTUN. Ade menuding Leo serta Agung tak memperhatikan amanat putusan sela PTUN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement