Ahad 05 Apr 2015 20:45 WIB

Sekolah Highscope Minta Polisi Selidiki Kasus Dugaan Pelecehan Seks Anak

Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pihak pengelola Sekolah "Highscope" Indonesia meminta aparat Polda Metro Jaya menyelidiki dugaan kasus pelecehan seksual terhadap salah satu muridnya.

"Sekolah Highscope berkomitmen untuk mendukung, serta terbuka terhadap proses penyelidikan dengan tetap mengutamakan agar proses belajar mengajar seluruh murid dapat berlangsung seperti biasa dengan aman dan nyaman," kata Chief of Academic Operations Sekolah Highscope Indonesia Jossy Soenarjo di Jakarta, Ahad (5/4).

Jossy menuturkan pihaknya mendukung proses penyelidikan yang sedang berlangsung dan menunggu hasil visum dari kepolisian. Jossy menyatakan pengelola sekolah akan memberikan informasi kepada masyarakat terkait tuduhan aksi kekerasan tersebut.

Bahkan sekolah meminta masukan dari sejumlah ahli, psikolog dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Jossy menjelaskan sekolah juga menerima dan menindaklanjuti laporan orang tua murid pada 17 Maret 2015 lalu.

Berdasarkan kesepakatan dengan orang tua murid itu mengadakan pertemuan dan memeriksa di Rumah Sakit Siloam. Langkah lainnya, sekolah memperlihatkan rekaman kamera tersembunyi kepada orang tua murid pada 18 Maret 2015, kemudian menyerahkan rekaman itu kepada kepolisian.

Jossy menyarankan orang tua murid itu konsultasi dengan psikolog sekolah agar murid bisa bercerita dengan nyaman dan menawarkan penggunaan jasa psikolog eksternal. Kepala Sekolah Highscope Indonesia Eva Tantri Mahastri mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil visum dari kepolisian untuk mencegah terjadinya pemberitaan yang tidak sesuai dengan fakta hukum.

Sebelumnya, satu orang tua murid berinisial U menduga anaknya menjadi korban kekerasan seksual. Selasa (17/3), U menjemput anaknya ke sekolah, kemudian anak berusia tujuh tahun itu mengaku merasa sakit pada kemaluan.

Anak itu mengaku kemaluannya dipegang saat buang air kecil, selanjutnya bercerita celananya diturunkan dan mendapatkan tindakan pelecehan pada sekitar kemaluannya. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul menyebutkan penyidik masih memeriksa sejumlah saksi. "Kita agendakan memeriksa pihak sekolah," ungkap Martinus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement