REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Masyarakat yang berada di sekitar radius 5-6 kilometer dari kawah Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, diminta harus mewaspadai luncuran awan panas dan debu vulkanik yang ditimbulkan akibat erupsi gunung berapi tersebut.
"Semburan materil yang berasal dari gunung berapi itu, dikhawatirkan dapat mencapai rumah-rumah penduduk," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Subur Tambun yang dihubungi dari Medan, Sabtu (4/4).
Kejadian erupsi gunung Sinabung, Kamis (2/4), menurut dia, ke depan perlu diantisipasi dan jangan sampai lengah, karena hal ini dapat membahayakan keselamatan warga di daerah tersebut.
"Pada erupsi Gunung Sinabung itu, terjadi sebanyak 118 gempa guguran dan 22 kali awan panas yang meluncur sejauh 4 Km ke arah Selatan, serta memunculkan abu Vulkanik setinggi 2 Km," ucap Subur.
Dia menyebutkan, kejadian pada malam hari itu, membuat warga yang berada di Desa Sukanalu, Desa Kuta Gugung dan Desa Sigaranggarang, Kecamatan Namantran, Kabupaten Karo terkejut.
Sebab, ketiga desa tersebut tidak begitu jauh jaraknya dari Gunung Sinabung yang mengalami erupsi, dan peristiwa seperti ini sering membuat panik bagi warga.
"Masyarakat juga diminta jangan cepat mudah resah, bila terjadi erupsi Gunung Sinabung, hal ini merupakan fenomena alam yang harus disikapi secara berama-sama," katanya.
Tim dari Satgas Penanggulangan Bencana terus melakukan patroli dan pemantauan di lapangan guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, termasuk wisatawan, agar tidak mendaki dan melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari Gunung Sinabung.