Sabtu 04 Apr 2015 10:01 WIB

Sempat Turun, Tarif Angkot Naik Lagi

BBM naik, tarif angkot ikut naik.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
BBM naik, tarif angkot ikut naik.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Jawa Timur, kembali menaikkan tarif angkutan kota berbagai jurusan di daerah setempat setelah pemerintah menetapkan harga baru bahan bakar minyak jenis premium dan solar.

"Kenaikan tarif angkutan kota sudah diatur dalam peraturan Bupati yang sudah diberlakukan sejak kenaikan harga BBM," kata Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Jember Siswanto, di Kabupaten Jember, Jumat (3/4).

Tarif angkutan kota di Jember naik Rp 1.000 dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000 pada saat pemerintah menaikkan harga BBM pada November 2014, kemudian tarif angkutan kota turun menjadi Rp 4.000 pada Januari 2015, dan kini kembali naik seiring dengan kenaikan premium menjadi Rp 7.400 per liter.

Menurut dia, pihaknya sudah mengajukan dua skenario dalam peraturan bupati tersebut, sebagai langkah antisipasi naik dan turunnya harga BBM karena tarif angkutan kota mengacu pada kisaran harga premium. "Kalau harga bensin berada di kisaran Rp 5.000-Rp 7.000 per liter, maka tarif angkot sebesar Rp 4.000 untuk umum dan Rp 2.000 untuk pelajar. Apabila harga bensin di kisaran Rp 7.000 - Rp 9.000 per liter maka tarif angkot menjadi Rp 5.000 untuk umum dan Rp 2.500 untuk pelajar," paparnya.

Dishub Jember, lanjut dia, akan melakukan kajian kembali pada saat harga BBM melebihi Rp 9.000 karena perlu penyesuaian tarif lagi sesuai dengan kenaikan premium.

Sementara salah seorang sopir angkutan kota, Abdullah, mengeluhkan kenaikan BBM yang terjadi sebanyak dua kali dalam sebulan, sehingga hal tersebut semakin menurunkan pendapatan para sopir angkutan kota. "Pemerintah seharusnya memberikan subsidi kepada angkutan umum karena kenaikan BBM akan berdampak signifikan pada transportasi, sehingga para sopir angkot tidak gulung tikar," keluhnya.

Kenaikan BBM, lanjut dia, akan diikuti kenaikan harga suku cadang kendaraan dan melemahnya rupiah terhadap dolar AS menyebabkan harga suku cadang semakin mahal. "Banyak pengelola angkutan kota yang mengandangkan armadanya karena harga suku cadang mahal dan jumlah penumpang semakin sepi akibat kenaikan BBM," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement