Jumat 03 Apr 2015 22:00 WIB

932 Orang Ikuti Kontes Batu Akik di Pangkalpinang

 Pengunjung memilih bahan batu akik pada pameran batu mulia atau batu akik Gem Stone Festival yang digelar Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung, Selasa (24/2). (Republika/Edi Yusuf)
Pengunjung memilih bahan batu akik pada pameran batu mulia atau batu akik Gem Stone Festival yang digelar Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung, Selasa (24/2). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Jumlah peserta kontes batu akik tingkat Provinsi Bangka Belitung (Babel) di Kota Pangkalpinang, merupakan yang terbesar di Indonesia, kata Ketua Panitia, Sukma Wijaya.

"Saat ini, jumlah peserta kontes batu akik khas Bangka Belitung mencapai 932 orang/pihak dibandingkan peserta kontes batu akik di provinsi lainnya yang kurang dari itu," kata Sukma Wijaya usai pembukaan kontes batu akik khas Babel di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan, kontes batu akik ini untuk mempromosikan berbagai jenis batu akik dan batu mulia khas Bangka Belitung ke tingkat nasional dan internasional.

Sebanyak 932 perserta kontes batu akik itu terdiri para perajin dan pecinta berbagai jenis batu akik, di antaranya untuk batu akik jenis ginyang air medium 53 orang, ginyang air luxs 61, ginyang teh medium 54 orang.

Selanjutnya, peserta batu akik jenis ginyang teh luxs 54 orang, ginyang bensin 62, ginyang karang 116, bacan 63, pandan 32, satam 126, metaljes 62, ginyang bensin goes green 62 dan batu akik unik serta antik 213 peserta.

"Jumlah peserta kontes ini masih di bawah pelaksanaan pameran batu akik tingkat nasional di Mangga Dua Jakarta beberapa bulan lalu yang mencapai 1.210 peserta," ujarnya.

Sukma Wijaya mengatakan, kegiatan kontes batu akik kali ini juga diikuti peserta dari provinsi lain seperti dari Jakarta, Depok, Bekasi, Palembang, Bengkulu dan Jambi.

"Kami berkeinginan peserta dari luar daerah ini mengetahui keunggulan dan kualitas batu khas Bangka Belitung," ujarnya.

Menurut dia, selama ini batu akik khas Babel sudah dikenal di tingkat nasional, namun belum 'booming' karena masih kurangnyapromosi dari pemerintah daerah.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan kontes ini, batu akik khas daerah ini semakin 'booming' dan dikenal masyarakat nasional serta internasional," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement