REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel) Rustam Effendi menyatakan kerajinan batu akik membantu pemerintah daerah meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.
"Saat ini, kondisi perekonomian masyarakat melemah sebagai dampak harga timah dan komoditas perkebunan yang mengalami penurunan yang drastis," kata Rustam Effendi, usai membuka kontes batu akik di Pangkalpinang, Jumat.
Namun demikian, kata Rustam Effendi, kerajinan batu akik yang semakin marak dan "booming" dapat membantu perekonomian masyarakat. "Alhamdulillah, kehadiran batu akik ini menjadi pekerjaan baru bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan keluarganya," ujarnya.
Tidak hanya itu, kata dia, kerajinan batu akik ini juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini. "Kami berharap dengan adanya kegiatan kontes batu akik ini dapat mempromosikan potensi-potensi pariwisata lainnya ke tingkat nasional dan internasional, pada akhirnya minat wisatawan berkunjung ke daerah akan semakin tinggi," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan terus mengembangkan usaha kreatif masyarakat ini, melalui pelatihan, pembinaan dan promosi ke tingkat nasional dan internasional. "Kami berharap kerajinan batu akik ini tidak bersifat sementara saja, tetapi terus berkembang dan menjadi salah satu potensi unggulan daerah ini," ujarnya.
Pihaknya mendukung rencana penyusunan peraturan daerah tentang pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah di provinsi itu mengenakan batu akik saat bekerja/dinas. "Kami sangat mendukung perda tersebut, karena dapat meningkatkan perekonomian dan promosi potensi daerah," kata Rustam Effendi, usai membuka kontes batu akik.
Menurut dia, perda batu akik ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, memperkenalkan potensi daerah melalui promosi batu alam. "Dalam waktu dekat ini, kita akan bahas rancangan peraturan daerah terkait batu akik tersebut," ujarnya.