REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sebagai tuan rumah dan penyelenggara acara Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 akan membatasi penggunaan jet pribadi atau pesawat kepala negara/pemerintahan dalam acara tersebut.
"Banyak kepala negara yang sudah konfirmasi untuk membawa jet sendiri. Ada bisa sampai empat kepala negara. Kita susah ngaturnya kalau di Bandung. Kalau yang di Jakarta sih tidak masalah," kata penanggung jawab kegiatan perayaan peringatanKAA ke-60 yang juga merupakan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan di Gedung III Sekretariat Negara, Kamis (2/3).
Karena alasan teknis itulah panitia penyelenggara kemudian mencoba membatasi penggunaan jet pribadi bagi para kepala negara/pemerintahan yang akan hadir. Menurut dia, hal itu tidak akan menghambat jalannya pelaksanaan acara jika dikomunikasikan dengan baik sebelumnya.
"Itu yang mau kita coba batasi, saya pikir itu bisa dijelaskan," katanya.
Ia mengatakan sampai saat ini sudah 35 kepala negara/pemerintahan yang mengonfirmasi hadir dalam acara tersebut. Panitia mengundang 109 negara Asia Afrika serta 17 negara pengamat, 20 organisasi internasional untuk berpartisipasi.
Kegiatan utama konferensi ini berupa senior official meeting, ministerial meeting, dan leaders meeting yang akan dilaksanakan di Jakarta, 19-23 April mendatang.
Satu kegiatan utama lainnya, yaitu Bandung Walk dijadwalkan pada 24 April 2015. Digelar juga beberapa acara sampingan, di antaranya Asian African Business Summit dan Asian African Carnival.