REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu ciri media Islam diblokir oleh BNPT karena adanya ajakan masuk ISIS dan mengaggungkan terorisme. Selain itu, media tersebut memuat rasa kebencian terhadap Presiden dan membahayakan NKRI.
Pada situs HYPERLINK "http:www.thoriquna.com"www.thoriquna.com terdapat lambang ISIS dipojok kiri dekat tulisan nama website.
Selain itu, konten di dalam website tersebut memuat vidio para ulama ISIS yang diterjemahkan dengan bahasa Indonesia. Selain itu, pada website tersebut di dalamnya terdapat paham kebencian terhadap Syiah.
Selain itu, HYPERLINK "http:thoriquna.com"thoriquna.com juga banyak memuat kisah para tentara ISIS yang mati di medan perang. Seperti salah satu lamannya yang memuat Abu Bashir al-Ifriqi salah satu tentara yang mengajak istrinya untuk berjuang mendirikan negara islam khilafah.
"Kriteria radikalisme menurut BNPT, salah satunya adalah mendukung, menyebarkan dan mengajak bergabung dengan ISIS," ujar Juru Bicara BNPT, Irfan Idris, Selasa (31/3).
Semula, BNPT melalui Kemeninfo melakukan pemblokiran terhadap 19 situs yang diduga mengancam kestabilan negara dan NKRI.
Setelah 2 x 24 jam, pihak tujuh media yang merasa tidak pernah memuat konten yang mengajak ISIS dan merusak NKRI melakukan audiensi terhadap BNPT dan Kemeninfo. Setelah audiensi tersebut semua akses mereka kembali dibuka.