REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno meminta tokoh agama di daerah itu untuk berperan aktif menguatkan akidah masyarakat. Belakangan ini,kasus bunuh diri tidak terus terjadi di Sumatera Barat.
"Kasus bunuh diri terjadi karena lemahnya akidah pelaku sehingga saat menemui persoalan berat, memilih jalan pintas," ujarnya di Padang, Selasa (31/3).
Menurut dia, jika akidah yang ada di dalam diri kuat, seseorang tidak akan memilih jalan menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang sangat dilarang agama seperti bunuh diri.
"Kalau akidahnya kuat, mereka akan kembali kepada jalan yang benar," ujarnya.
Dia mengatakan dalam Al Quran nyata-nyata ditegaskan bahwa bunuh diri merupakan suatu perbuatan yang sangat dibenci Allah. "Al Quran juga mengatakan, tempat bagi pelaku bunuh diri ini adalah neraka," sebutnya.
Dia meminta tokoh-tokoh masyarakat, pemuka agama, pemuka adat, ninik mamak, dan masyarakat sekitar untuk saling mengingatkan mengenai akidah ini agar tidak banyak terjadi kasus bunuh diri di Sumbar.
"Kami tingkatkan kembali akidah ini di masyarakat, ketika ini sudah tumbuh di masyarakat kita harapkan tidak akan ada lagi pelarian masalah dengan namanya bunuh diri," katanya.
Beberapa bulan terakhir, kasus bunuh diri cukup banyak terjadi di Sumbar. Terakhir, mahasiswa jurusan Sastra Daerah Unand Padang ditemukan warga tergantung di kamar kosnya di perumahan dosen Unand, Padang.