REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Humas dan Pusat Informasi BNPT, Irfan Idris mengatakan pihak BNPT akan adakan analisis khusus pada tujuh media yang ajukan permohonan normalisasi.
"Kami akan adakan analisis khusus, karena sebenarnya kami punya bukti fisik, karena radikalisme bukan hanya soal ISIS," ujar Irfan saat ditemui Republika di Kantor Kemeninfo, Selasa (31/3).
Tujuh media yang melakukan normalisasi adalah kiblat.net
Namun, Irfan mengatakan pihaknya memutuskan 19 situs tersebut diblokir bukan sembarang tunjuk. Sejak 2003 pihak BNPT sudah melakukan analisis mendalam dan investigasi. Sayangnya 19 media tersebut memang tidak bisa dipercaya kredibilitasnya.
"Alamatnya juga enggak jelas, kami sudah lakukan hal ini lama, tapi coba nanti kami perdalam lagi, sekaligus soal argumen mereka," ujar Irfan.
Irfan mengaku untuk saat ini ia memang tak banyak mengetahui proses invetigasi. Proses investigasi tersebut dilakukan tim khusus bentukan BNPT. Namun, ia mengatakan akan segera memberikan konfirmasi terhadap pihak pemohon dan menunjukan argumen BNPT.