REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, dinilai pantas menduduki kursi ketua umum PDI Perjuangan menggantikan Megawati Soekarnoputri. Ketua DPP PDI Perjuangan bidang energi dan sumber daya alam, Effendi Simbolon mengatakan, Puan mumpuni untuk memegang kendali partai tersebut.
"Jangankan waketum (wakil ketua umum), jadi ketum (ketua umum) saja sudah layak," kata Effendi, saat ditemui di gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (31/3).
Ungkapan anggota Komisi VII DPR sekaligus menjawab wacana penambahan struktur kepengurusan menjelang Kongres ke VI di Bali, April mendatang. Kongres, kata dia, boleh jadi memberikan dinamika baru soal kepengurusan partai.
Dinamika tersebut terkait soal posisi baru dalam kepengurusan nasional lima tahun mendatang. Dinamika itu, kata dia, tak akan terjadi pada posisi ketua umum partai. Sebab, ditegaskan olehnya, satu-satunya calon ketua umum partai adalah incumbent.
Akan tetapi, terbuka peluang untuk menggemukkan struktur organisasi puncak. Yaitu, dengan membuka posisi baru wakil ketua umum.
Sebelumnya Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Hukum, Trimedya Panjaitan, Senin (30/3) mengatakan, Puan memang harus diberikan posisi strategis dalam struktur partai. Kata dia tak menutup peluang jika kursi strategis itu adalah wakil ketua umum.
Kongres PDI Perjuangan bakal dihelat mulai 9 sampai 12 April. Bali direncanakan menjadi tuan rumah. Wadah pertemuan kader paling tinggi dalam aturan partai itu punya salah satu agenda penting, yaitu memilih ketua umum partai.