REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta besar (dubes) Australia Paul Grigson menemui Wapres Jusuf Kalla di kantor Wapres, Selasa (31/3) siang. Pertemuan membicarakan tentang investasi dan kerja sama ekonomi dan keamanan. Sayangnya, pembicaraan mengenai kelanjutan eksekusi mati dua terpidana warga Australia, duo Bali Nine, hanya sepintas didiskusikan.

"Itu (eksekusi mati) hanya disinggung sedikit karena semua sudah tenang, di sini juga sudah tenang jadi tidak lagi banyak disinggung. Sebenarnya negara memahami posisi masing-masing," kata Jusuf Kalla.

Hal serupa juga disampaikan dubes Australia, Paul Grigson. Menurutnya, Indonesia dinilainya telah memahami posisi Australia yang tentu berharap keringanan hukuman bagi sang terpidana mati, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Menurutnya, Indonesia perlu melihat perubahan ke arah lebih baik tervonis eksekusi mati tersebut.

"Saya pikir dua orang (Andrew dan Myuran) sudah berubah dan melakukan hal yang baik di penjara. Ini penting bagi Indonesia dan penting juga bagi proses hukum berjalan," kata Grigson.

Lebih lanjut, Grigson menjelaskan elemen penting dalam pertemuan tersebut. Salah satu yang terpenting, adalah tentang kerja sama jangka menengah antara Indonesia-Australia, khususnya sektor investasi, perdagangan produk, dan jasa.

"Kita bicara banyak tentang investasi, seperti peningkatan bisnis di sektor pariwisata," ujar Grigson.

Ikuti Whatsapp Channel Republika