REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Mataram Ahyar Abduh mengaku volume sampah di Kota Mataram kian meningkat. Oleh karena itu, kota Mataram membutuhkan sistem pengolahan sampah modern berbasis masyarakat untuk menangani permasalahan sampah.
"Sudah waktunya Mataram punya sistem pengolahan sampah secara modern untuk sampah yang meningkat," ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Selasa (31/3).
Menurutnya, sistem pengolahan sampah modern tersebut bergerak dengan manajemen pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Pengolahannya memakai mesin pengolah sampah yang modern.
"Selama ini, pengelolaan sampah mengandalkan pemerintah tapi yang penting sampah perlu didukung oleh partisipasi masyarakat," ujarnya.
Ia menuturkan, pihaknya juga sudah berdialog dengan kedutaan Amerika Serikat di Indonesia untuk bekerja sama dalam pengolahan gas metan di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Kongo.
"Kita tawarkan kalau mereka punya program dan serius maka dipersilahkan," katanya.
Ahyar mengatakan pihaknya menyiapkan lahan mencapai dua hektar untuk pengolahan sampah. Dengan harapan, sampah bisa dikelola dan di produksi menjadi pupuk.
Kepala Sub Bidang Kesehatan dan Lingkungan Bagian Ekonomi Kedutaan AS Shari Ulery mengatakan terkesan dengan pengelolaan sampah di Kota Mataram. Dia akan mendorong program-program yang bisa dikerjakan di Kota Mataram dalam pengelolaan sampah.