REPUBLIKA.CO.ID, POSO -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku belum merencanakan operasi militer di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Moeldoko mengatakan, saat ini TNI gabungan berfokus melakukan latihan perang di kawasan hutan dan laut di Poso.
Dia mengatakan latihan tersebut dilakukan di daerah yang memiliki potensi ancaman keamanan, seperti di Kabupaten Poso, sehingga pasukan TNI lebih mengenal daerah apabila suatu saat melakukan operasi.
"Jadi, jika kelak ada operasi, pasukan sudah memiliki gambaran tentang cuaca, medan dan musuh," katanya.
Latihan perang semacam itu merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan TNI yang dilakukan di daerah yang dipilih.
Saat ini perburuan kelompok teroris di Kabupaten Poso yang dipimpin Santoso masih dilakukan oleh Polri.
Selama 2015, polisi berhasil menangkap 10 orang yang diduga kuat merupakan jaringan kelompok Santoso yang saat ini bersembunyi di hutan. Santoso dan kelompoknya diduga kuat telah melakukan serangkaian teror kepada aparat dan warga di Kabupaten Poso dan beberapa daerah di Sulawesi Tengah.
Kelompok Santoso ditetapkan sebagai buronan berbahaya oleh Polri sejak tiga tahun silam namun hingga kini belum tertangkap. Moeldoko menegaskan latihan perang yang melibatkan sekitar 3.200 personel tersebut bukanlah untuk mengejar kelompok teroris.
"Tapi kalau ketemu Santoso dan anak buahnya ya kita minta untuk menyerah atau ditembak," katanya.