REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 12 korban meninggal akibat longsor di Kampung Cimerak, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ditemukan. Dua orang korban terakhir ditemukan pukul 17.32 WIB setelah sebelumnya ditemukan 10 korban tewas.
“Awalnya diperkirakan ada 10 korban yang tertimbun longsor, namun ternyata ada tambahan dua orang tamu yang ikut tertimbun,” ujar Sutopo, melalui pesan singkatnya kepada Republika, Ahad (29/3).
Sutopo menjelaskan, sebanyak 97 Kepala Keluarga (KK) atau 290 jiwa diungsikan ke Balai Desa setempat, para kerabat korban dan tempat pengungsin yang disediakan. Dalam hal ini, sekitar 300 personil ikut melakukan evakuasi diantaranya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, BNPB, TNI, Polri, dan relawan dari masyarakat.
Satu alat berat dan dua dump truck dikerahkan untuk membersihkan material longsor. Menurut Sutopo, longsor sendiri diakibatkan hujan deras selama dua setengah jam lebih yang terjadi pada Sabtu (28/3). Akibatnya, air dari Gunung Merak meluap ke perkampungan.
Sutopo menambahkan, ketinggian tebing yaitu mencapai 20 meter dengan pangan sekitar 200 meter. Sehingga, longsor tersebut menutup akses jalan Sukalarang-Cireungas.