REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hingga kini masih bungkam terkait pencalonan dirinya dalam pemilihan wali kota Surabaya mendatang. Diamnya sosok petahana yang berada di puncak popularitas itu telah memantik beragam spekulasi.
Tebak-menebak soal arah aspirasi Risma dalam pilwali Surabaya menjadi semakin ramai sejak pengurus PDIP, partai pengusung Risma, di tingkat DPC Surabaya memutuskan untuk tidak lagi mendukung dirinya.
Dalam bahasa mereka, DPC PDIP Surabaya ingin mendukung kader asli PDIP yang memiliki kartu anggota. Sementara, Risma sendiri dianggap bukan kader asli PDIP. Setelah menyatakan tidak akan lagi menyokong Risma, kandidat yang paling dijagokan PDIP Surabaya untuk maju dalam pilwali adalah Wisnu Sakti Buana.
Wisnu, tak lain adalah Wakil Wali Kota Surabaya yang saat ini masih mendampingi Risma. Selain Wakil Wali Kota, Wisnu juga merupakan Ketua DPC PDIP Surabaya yang baru terpilih untuk periode kedua masa jabatannya. Meski begitu, Risma dan Wisnu secara politik memang sejak lama tidak sejalan.
Selain itu, kader PDIP Surabaya menganggap Risma kurang memberikan kontribusi kepada partai yang telah mengusungnya.
Dimintai tanggapan soal pencalonannya, menurut Wisnu, hal itu merupakan hak beraspirasi para kader PDIP di tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC). Wisnu menegaskan, sebagai Ketua DPC, ia siap membawa organisasi menjalankan apapun yang menjadi keputusan bersama.
"Pilwali itu urusan yang mudah, jadi nanti keputusan partai, terutama yang direkomendasikan ketua umum, kita siap memenangkan (pilwali) di Surabaya," ujar Wisnu kepada Republika, dijumpai dalam kegiatan sosial di Surabaya, Ahad (29/3).
Ditanya menyangkut aspirasi pribadinya, Wisnu lagi-lagi menjawab diplomatis.
"Aspirasi kita (saya) prisipnya, untuk kepentingan rakyat surabaya, menjadikan warga surabaya lebih baik, bagi kader tidak ada kata siap atau tidak, pasti kita berupaya memenangkan," ujar Wishnu.
Wisnu enggan berkomentar lebih dalam soal kesiapannya jika dijagokan PDIP menantang Rimsa dalam pilwali mendatang. "Perkara itu nanti kita lihat saja. Tugasnya saya sementara ini mendampingi Bu Risma," kata Wishnu.
Ia menegaskan, bagaimanapun keputusan PDIP di tingkat DPC Surabaya, keputusan yang menentukan ada di tangan Ketua Umum PDIP, yakni Megawati Soekarnoputri.