REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA PUSAT -- Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) menyuarakan aspirasi penolakan atas kesetaraan gender bagi kaum perempuan pada gelaran rutin Car Free Day di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Ahad (29/3). Penolakan ini didasarkan atas dampak yang menurutnya tidak sesuai dengan syariat Islam.
"Kesetaraan gender hanya akan menambah persoalan kaum perempuan semakin buruk sehingga tercabut fitrah sejatinya," kata Juru Bicara MHTI, Iffah Ainur Rochmah.
Menurut Iffah, MHTI melihat ide kesetaraan gender justru berakibat hilangnya kehormatan perempuan. Ide itu tidak terbukti mengangkat perempuan. Justru kehidupan perempuan menjadi semakin diinjak-injak.
Feminisme, kata Iffah juga berdampak pada kehidupan berumah tangga. Saat ini kehidupan keluarga banyak mengalami keretakan. Sebab, para perempuan menuntut persamaan derajat dengan suami. Konflik yang ditimbulkan pun mengakibatkan anak-anak menjadi korban.
Iffah bersama puluhan demonstran lainnya mengorasikan penolakan terhadap kesetaraan gender. Mereka menuntut dikembalikannya kodrat perempuan sesuai dengan syariat Islam.