Sabtu 28 Mar 2015 13:34 WIB

Korps Alumni KNPI Dibentuk

Wakil Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin
Wakil Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah mantan pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dari berbagai latar belakang, profesi sosial dan politik, mendeklarasikan suatu wadah organisasi yang bernama Korps Alumni KNPI. Rencananya, deklarasi Korps Alumni KNPI ini digelar di Ballroom, Hotel Sultan Jakarta, Senin (30/3) mendatang.

Berbagai latar belakang tampak mewarnai jajaran kepengurusan inti yang terdiri dari Ketua Umum Korps Alumni KNPI. Di antaranya politikus muda Partai Golkar, Azis Syamsuddin; Sekjen Korps Alumni KNPI, Sayed Muhammad Muliady yang juga kader PDI Perjuangan; serta Bendahara Umum Korps Alumni KNPI, Rita Widyasari yang berasal dari partai berlambang pohon beringin dan juga menjabat sebagai Bupati Kutai Kartanegara (Kunkar).

Ketiganya adalah motor penggerak pembentukan korps tersebut. Sedangkan deklarator ada sebanyak 15 orang.

Menurut Aziz, keinginan mendirikan Korps Alumni KNPI ini sebenarnya sudah muncul sejak 2011, namun baru sekarang bisa diwujudkan. Aziz mengungkapkan kalau gagasan mereka itu sudah pernah disampaikan kepada para pimpinan KNPI saat itu. Namun selain karena kesibukan mereka, gagasan mendirikan Korps Alumni KNPI juga memancing perdebatan dan kecurigaan dari internal partai para deklarator.

"Di internal partai bertanya-tanya apa sebenarnya dibalik pembentukan Korps Alumni KNPI. Bahkan para mantan pengurus dan mantan Ketua KNPI mencurigai ada agenda terselubung," kata Aziz Syamsuddin kepada wartawan, Jumat (27/3) malam.

Ketua Komisi III DPR itu menegaskan, tidak ada motif ataupun kepentingan politik kelompok di balik pembentukan Kors Alumni KNPI. Memang diakuinya kalau para deklarator merupakan kader partai politik.

Meski demikian, mereka memegang teguh fatsoen politik, ketika menjadi anggota Korps Alumni KNPI dilarang keras berbicara kepentingan partai dan kelompok. Korps Alumni KNPI, tambah Aziz, kelak menjadi wadah silaturahim kader lintas partai dan kawah candradimuka dalam melahirkan hal-hal yang positif dalam  membangun bangsa dan negara. Hal itu tegasnya sesuai dengan motto Korps Alumni KNPI yakni Bersama Membangun Indonesia.

"Kita berada di Korps Alumni KNPI bicara bagaimana memajukan Indonesia, bukan untuk partai atau pun kelompok," ujar Aziz yang didampingi Sekjen Korps Alumni KNPI Sayed Muhammad Muliady.

Pada deklarasi Korps Alumni KNPI nanti, semua pengurus, termasuk mantan Pengurus dan mantan ketua umum KNPI diundang. Setelah deklarasi Aziz mengatakan agenda berikutnya adalah menyusun pengurus dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan hingga ke tingkat desa.

Mengapa sampai ke tingkat desa segala? Menurut dia, kepengurusan Korps Alumni KNPI dibentuk sampai ke tingkat desa untuk memudahkan pelaksanaan program pemerintah, khususnya di desa. "Intinya di situ, keberadaan Korps Alumni KNPI untuk membantu program pemerintah sampai ke desa," tandasnya.

Sedangkan mengenai program yang akan dilaksanakan Korps Alumni KNPI menurut Aziz ada dua. Pertama program dalam bentuk amal, zakat dan infak kepada  keluarga anggota KNPI yang tak mampu menyekolahkan anaknya. Selain itu bantuan juga akan diberikan kepada korban bencana.

Sedangkan program kedua adalah membangun hubungan kerja dengan pemerintah untuk bersama-sama membangun Indonesia dari segala aspek. "Kan Kita bicara kebangsaan dan merajut kebangsaan untuk Indonesia," ujarnya.

Sayed Muhammad Muliady mengatakan semangat membentuk organisasi Korps Alumni KNPI lahir dari realitas ketiadaan wadah bagi ketua umum dan anggota KNPI setelah mengakhiri masa jabatannya baik di legislatif, kementerian dan kepala daerah.

"Selama ini anggota KNPI terbesar di banyak lini. Di DPR saja 50 persen anggota DPR pernah bersentuhan dengan KNPI. begitu juga menjadi kepala daerah  dan bekerja dikementerian. Begitu mereka selesai tidak ada wadah buat mereka. Padahal mereka memiliki potensi yang besar," ujar Sayed.

Menurut dia, memang ada wadah lain seperti KAHMI yang bisa menjadi wadah  baru buat mereka. Namun organisasi itu menutup pintu bagi orang yang beragama Kristen misalnya. Sayed mengatakan KAHMI dan KNPI jelas berbeda dan tidak mempermasalahkan agama dan partai politik dari anggota.

"Padahal mereka punya potensi luar biasa yang harus dijadikan berdayakan. Wadahnya apa ya Korps Alumni KNPI," kata Sayed lagi.

Dia menyadari kalau deklarasi Korps Alumni KNPI yang akan dilaksanakan pada hari Senin, (30/3), di ballroom Hotel Sultan tetap akan menuai pro dan kontra. Se

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement