REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengunjungi salah satu industri peternakan sapi yakni PT Karya Anugerah Rumpin (PT KAR) di Bogor, Jawa Barat. Kunjungan ini dalam rangka melihat implementasi hasil riset dan teknologi pada sektor peternakan. Khususnya perbaikan genetik sapi lokal, pembibitan, pembiakan dan pembesaran sapi unggul, lanjutnya. Ia mengatakan penerapan teknologi itu sebagai wujud bahwa sesungguhnya hasil penelitian dan pengembangan dapat diterapkan pada industri dan masyarakat.
"Kunjungan kerja saya ini dimaksudkan untuk melihat dari dekat kerja sama Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan industri, yaitu PT Karya Anugerah Rumpin, dalam sektor peternakan," katanya, Jumat (27/3).
Kerja sama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan PT KAR itu difasilitasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan (Krmenristekdikti) Tinggi melalui intermediasi teknologi. Dia mengatakan tugas dan fungsi pemerintah yang dalam hal Kemenristekdikti dibantu dengan intermediator melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak untuk saling mengenal dan memulai tahapan pertemuan kerja sama (business gathering).
"Kita harus memikirkan riset betul-betul bermanfaat bagi dunia usaha," katanya.
Kemenrisrekdikti melalui Business Inovation Center (BIC) pada 2013 telah berhasil melakukan intermediasi untuk membangun kepercayaan industri, yakni PT KAR untuk melakukan kerja sama dengan LIPI dalam bidang peternakan. Kerja sama tersebut selain merupakan contoh penerapan hasil penelitian dan pengembangan pada industri dan masyarakat juga merupakan contoh sukses sinergi antara pemerintah, akademisi dan sektor bisnis sebagai aktor-aktor bisnis.
Dia berharap keberhasilan sinergitas antara akademisi yang diperankan LIPI, dunia bisnis melalui PT KAR dan pemerintah melalui Kemenristekdikti itu dapat terus terbangun dan diikuti oleh inovasi-inovasi lainnya. Ia juga berharap inovasi dalam sektor peternakan sapi itu menjadi awal kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mendukung program utama pemerintah dalam ketahanan pangan. Ketahanan pangan merupakan salah satu target yang ingin diwujudkan pemerintah saat ini khususnya guna mencapai swasembada daging pada 2019, tuturnya.