REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Dalam lawatannya ke Cina, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungannya terhadap Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Menurut Jokowi, dunia internasional seyogianya mengakui peran penting kekuatan baru ekonomi global, seperti Cina, Indonesia, dan juga negara-negara Timur lainnya. Adapun AIIB sendiri diprakarsai oleh Cina untuk membangun arsitektur baru keuangan dunia.
"Dalam kaitan ini, Indonesia siap memfasilitasi pembentukan kantor utama Asian Infrastructure Investment Bank di Indonesia, sebagaimana yang telah saya sampaikan saat pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping pada bulan November yang lalu," kata Presiden Jokowi di Beijing, seperti dilansir HYPERLINK "http://setkab.go.id//"setkab.go.id, Jumat (27/3).
AIIB dinilai sebagian kalangan sebagai saingan bagi institusi keuangan Dunia Barat, semisal Asian Development Bank (ADB), IMF, dan World Bank. Digagasnya AIIB oleh Cina juga dinilai menandakan bergesernya kutub keuangan dan perekonomian Asia dari Amerika Serikat ke Cina.
Jokowi melanjutkan, Indonesia menargetkan pemenuhan tiga agenda terkait hubungan bilateral Indonesia-Cina. Pertama, implementasi currency swap agreement. Kedua, perdagangan yang mencapai 150 miliar dolar Amerika Serikat hingga tahun 2020. Ketiga, jumlah kunjungan wisatawan kedua negara agar mencapai 10 juta orang per tahun.
"Saya telah meminta pemerintah Tiongkok untuk memberikan fasilitas bebas visa bagi wisatawan Indonesia yang akan berkunjung ke Tiongkok, sebagaimana pemerintah Indonesia telah memberikan visa bebas untuk wisatawan Tiongkok yang akan berpergian ke Indonesia," ujar Jokowi.
Mengakhiri keterangan pers, Jokowi menyampaikan undangan kepada Presiden Xi untuk menghadiri peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan digelar pada 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. Selain itu, Presiden Jokowi juga mengajak para pebisnis Cina untuk berpartisipasi dalam Asia Africa Business Summit dan East Asia World Economic Forum pada 21 April mendatang.
Presiden Xi menyebut, kunjungan Jokowi ini bertepatan dengan 65 tahun hubungan diplomatik Tiongkok dengan Indonesia. "(Kunjungan ini) Mempunyai arti sejarah yang sangat penting," kata Presiden Xi Jinping.