Jumat 27 Mar 2015 06:00 WIB

Hotman: Sodomi tak Pernah Terjadi di JIS

Rep: C23/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Hotman Patis Hutapea
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Hotman Patis Hutapea

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Memasuki masa akhir persidangan kasus sodomi yang terjadi di Jakarta International School (JIS), Hotman Paris, Pengacara Neil Bantleman dan Ferdinant Tjong, dua guru JIS yang dijadikan tersangka, menemukan kejanggalan. Dia mengatakan sejak awal kasus ini dimulai, penyidikan kasus tersebut tidak dilandasi bukti-bukti yang kuat.

“Kami sangat yakin sodomi tidak pernah terjadi di JIS. Karena dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak satupun menunjukan bukti terkait sodomi,”  papar Hotman. Selain itu, Hotman berpendapat, tidak mungkin seorang  anak yang disodomi secara paksa, beramai-ramai dan berulang kali ketika jam sekolah, tidak diketahui guru.

Selain itu, Hotman percaya, akibat pertama sodomi adalah penderitaan dan nestapa yang harusnya bisa terbaca gelagatnya oleh orang-orang terdekat, seperti orang tua, pengasuh, atau teman sekelasnya. “Kalau memang ada (sodomi), anak tersebut juga pasti mengalami pendarahan atau pingsan,” tambahnya.

Bukan hanya itu, kejanggalan juga terlihat dari fakta medis, keterangan saksi, dan ahli yang dihadirkan selama persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, yang justru memperlemah laporan ibu korban.

Sebelumnya diketahui 17 Juni 2014,, penyidik Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) melakukan pemeriksaan terhadap kepala sekolah (kepsek) JIS Timothy 'Tim' Carr dan wali kelas korban AK, Murphy. Pemeriksaan tersebut berlangsung selama lebih dari 10 jam dengan 29 pertanyaan untuk Carr dan 45 pertanyaan untuk Murphy.

Pemeriksaan tersebut untuk menindaklanjuti laporan orang tua korban OA pada 3 Juni 2014 pukul 00.00 WIB. OA melapor, karena anaknya DS (6 tahun) telah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru JIS. Tak hanya itu, korban pertama JIS, AK juga mengatakan kepada penyidik, juga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh guru JIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement