Kamis 26 Mar 2015 20:57 WIB

Bela Negara untuk Disiplin Masyarakat Nasional

Rep: C26/ Red: Djibril Muhammad
Sejumlah wartawan mengikuti pelatihan bela negara di Kodam IV Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.
Foto: Pendam IV/Diponegoro
Sejumlah wartawan mengikuti pelatihan bela negara di Kodam IV Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Wawan Purwanto mengatakan wacana pelatihan bela negara dicanangkan guna menghadapi kondisi krisis di dalam negara. Tak hanya itu, bela negara juga ditujukan untuk mendisiplinkan masyarakat nasional.

"Bela negara nggak hanya semata-mata untuk menghadapi krisis tapi juga untuk mendisiplinkan masyarakat nasional," kata Wawan kepada ROL, Kamis (26/3).

Menurutnya, ini bukan dilakukan untuk mendapatkan proyek dari pemerintahan. Namun sebagai sikap antisipasi dalam segala hal yang berbahaya. Masyarakat menjadi siap dalam menghadapi bencana ataupun masalah-masalah sosial yang terjadi.

Namun, ujar dia ini masih dalam tahap silang pendapat. Pemerintah masih mengkaji rancangan ini untuk dijadikan undang-undang. Ia menegaskan belum ada kesepakatan menerbitkan ini menjadi landasan hukum.

Ia menambahkan ISIS saat ini menjadi hal yang harus diwaspadai. Walaupun kemunculannya sudah sejak dua tahun lalu. Namun penyebarannya di Indonesia semakin berbahaya. Oleh karena itu perlu penanganan.

Penangan ini, ia tegaskan bukan semata-mata rekayasa intelijen untuk tujuan tertentu. Hal ini membantah tudingan pengamat terorisme Soeripto yang menduga adanya rekayasa intelijen pada penanganan ISIS. Artinya ini diduga bentuk proyek untuk meminta dana pemerintah dan membentuk ketakutan pada Islam oleh pihak-pihak tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement