REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Ratusan dokter ahli bedah plastik tengah menggelar kongres dan simposium di Surabaya, mulai 23 hingga 27 Maret 2014. Selain membicarakan masalah organisasi, mereka yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika Indonesia (Perapi) tersebut mendiskusikaan berbagai isu menyangkut bedah plastik.
Acara yang digelar di Hotel Shangri-La tersebut bertema “The 10th Congress and The 19th Annual Scientific Meeting of Indonetion Association of Plastic Reconstructive an Aesthetic Surgeons”. Ketua Panitia Penyelenggara Seminar Prof dr Sjaifuddin Noer mengatakan, kedokteran bedah plastik Indonesia saat ini berada di tingkat tinggal landas, baik ilmu maupun sumber daya manusianya.
Itu artinya, menurut Sjaifuddin, para ahli bedah plastik di tanah air telah mampu bersaing dengan para dokter luar negeri.
“Kami sangat mengharapkan dukungan pemerintah di bidang sarana dan prasarana untuk memajukan kedokteran bedah plastik,” ujar dia, Rabu (25/3).
Ketua Perapi dr Asrofi S Surachmad menambahkan, dalam kongres yang digelar, dilantik 19 dokter ahli bedah plastik baru, sehingga anggota Perapi bertambah menjadi 163 orang.
“Kami berharap mereka dapat melaksanakan ilmu-ilmu yang telah didapat selama pendidikan untuk menangani pasien. Jangan ragu bertanya kepada guru bila terjadi kesulitan. Dan jangan lupa untuk terus menambah ilmu baik di dalam maupun di luar negeri,” kata dia berpesan.
Memberi sambutan, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi berharap, warga Indonesia, khususnya Jawa Timur, tidak lagi pergi ke luar negeri untuk berobat. Selain menguras waktu dan tenaga, menurut dia, berobat ke luar negeri juga berbiaya mahal.
“Apalagi, kemampuan para dokter di dalam negeri saat ini sudah sangat baik, tak beda dengan dokter luar negeri,” ujar Sukardi.
Karena itu ia berharap, para dokter ahli bedah plastik yang saat ini berkongres di Surabaya untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada masyarakat.
Konggres diikuti 300 peserta dari seluruh Indonesia. Terdiri dari dokter ahli bedah plastik, dokter umum, mahasiswa kedokteran.