Rabu 25 Mar 2015 16:34 WIB

Anak SD Kini Jadi Sasaran Pengedar Narkoba

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ilham
 Petugas meracik methadone sirup untuk terapi pecandu narkoba di Puskesmas Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (11/4). (Republika/Yasin Habibi)
Petugas meracik methadone sirup untuk terapi pecandu narkoba di Puskesmas Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (11/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sekretaris Aksi Nusa Tenggara Barat, Pusat Layanan dan Edukasi Narkoba dan HIV AIDS, Fathul Arifin mengatakan, trend peredaran narkoba di NTB sudah meningkat. Bahkan, sampai menyasar anak-anak Sekolah Dasar (SD).

"Trend meningkat sekali, sekarang sudah menyasar kelas 6 SD," ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (25/3).

Menurutnya, selama peredaran narkoba masih ada di pasar gelap. Maka, trend peredaran narkoba masih akan meningkat. "Trend penyalahguna narkoba saat ini banyak memakai sabu, sementara suntik kurang," ungkapnya.

Ia menuturkan, rata-rata penyalahguna narkoba di NTB merupakan masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Selain itu, faktor lingkungan menjadi pemicu menggunakan narkoba. 

"Rata-rata pekerjaan korban penyalahguna narkoba itu seperti guide, pelajar, pekerja bengkel," ungkapnya.

Arifin mengatakan, saat ini pihaknya tengah merehabilitasi 25 orang penyalahguna narkoba dengan rata-rata usia produktif sekitar 20-30 tahun.. Mereka dirawat inap dan jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement