Rabu 25 Mar 2015 11:31 WIB

JK Minta Aliran Dana ISIS di Indonesia Ditelusuri

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Foto: Antara/HO/Humas UMY Hamim Thohari
Wakil Presiden Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap telah menemukan modus aliran dana ke kelompok pendukung ISIS di Indonesia. Dana-dana yang berasal dari Australia itu dilaporkan untuk mendanai perekrutan dan pemberangkatan para pengikut ISIS ke Irak dan Suriah.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun meminta agar penggunaan aliran dana asing untuk kelompok pengikut ISIS ditelusuri. Sehingga, adanya aliran dana yang dicurigai tersebut tak berimbas pada aliran dana ke luar negeri yang digunakan untuk transaksi bisnis.

"Kemudian juga kita harus mencari tahu itu uang untuk apa dari mana. Harus jelas juga. Jangan sampai nanti ada transfer ke luar negeri langsung dicurigai juga nanti berbahaya untuk ekonomi kita," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (25/3).

Kendati demikian, JK mengaku hingga saat ini dirinya belum mendapatan laporan dari PPATK terkait temuan aliran dana untuk pendukung kelompok terorisme itu. Ia pun tak kaget jika Australia turut membantu memberikan dana ke kelompok teroris. Sebab, kata dia, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah memang merupakan kelompok jaringan internasioal.

"Tapi itu kan memang jaringan internasional. Tentu saling membantu pasti, jumlahnya saya tidak tahu, memang saya baca ada dari Australia, macam-macam. Itu memang jaringan internasional. Sejak dulu begitu," ucap dia.

Menurut Kalla, PPATK hanya dapat melakukan pengecekan transaksi aliran dana. Sedangkan, langkah penutupan rekening aliran dana hanya dapat dilakukan oleh aparat penegak hukum.

Sementara itu, terkait rencana pemerintah untuk menerbitan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang mengatur soal ISIS, Kalla mengatakan hal ini masih dalam pembahasan. "Ya belum mendengarkan Presiden membawanya ke sidang," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Kepala PPATK Agus Santoso, mengatakan modus aliran dana yang sudah terdeteksi berupa aliran dana dari luar negeri dan kegiatan bisnis. Bahkan, nilai aliran dananya mencapai ratusan ribu dollar. Sedangkan, aliran dana yang berasal dari dalam negeri didapatkan dari bisnis yang dilakukan oleh para pengikut ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement