REPUBLIKA.CO.ID, SERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan ada 78 pabrik yang hasilkan limbah berbahaya yang dihasilkan oleh industri-industri yang berada di Cilegon. Semua jenis limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), yang bisa menyebabkan penyakit hingga kematian jika mengenai manusia.
Menurut Kepala Seksi Pencegahan BPBD Banten Uus Koeswaya, limbah tersebut terbagi dalam empat zona. Untuk zona satu berada di Anyer Hingga perbatasan Ciwandan, kemudian zona dua berada di Ciwandan sampe Cilegon, zona tiga pada kawasan Gerem sampai Cilegon, dan zona empat berada di Cilegin hingga Merak.
“Semua itu industri yang memproduksi bahan kimia, dengan pencemaran udara yang sangat tinggi, namum data jenis pencemaran belum pasti, namun semuanya tergolong dalam limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),” kata Uus, Selasa (24/3).
Menurut Uus, dari ancaman limbah B3 tersebut yang paling dikhawatirkan adalah terjadinya kebocoran pada pembuangan uap industri, selain itu khawatir kebocoran juga terjadi di reaktor pengolahan bahan. “Selain itu khawatir limbah yang dihasilkan belum distrelisiasi, yang bisa merugikan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara ini, BPDB baru melakukan kordinasi dengan crisis center Cilegon. “Itu sebuah forum yang mengelola jenis limbah, kita sudah mengarah ke kemitraan untuk melakukan mitigasi dalam rangka mengurangi pencemaran udara, air sungai, air tanah,” jelasnya.
Seharusnya, pabrik-pabrik yang memproduksi limbah kimia dengan senang hati mengkordinasikan jenis limbah yang mereka produki. Karena langkah tersebut merupakan upaya pencegahaan. Menurut Uus, dari 78 pabrik yang memproduksi limbah berbahaya tersebut merupakan pabrik petrokimia. “Plastik, karbon, dan pabrik-pabrik petrokimia lainnya,” ungkapnya.
Karena, lanjut Uus, jika bersentuhan langsung dengan manusia limbah tersebut akan menimbulkan penyakit yang berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian. Karena, penyakit yang ditimbulkan limbah b3 jika lewat udara adalah penyakit pernafasan, ISPA, bisa juga menyebabkan kanker otak. Dan jika bersentuhan langsung bisa menyebabkan penyakit kulit, hingga kematian jika tidak sengaja dikonsumsi.