Selasa 24 Mar 2015 01:41 WIB

200 Peserta Mogok Makan Doa Bersama di Bundaran HI

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Karta Raharja Ucu
Pembantu rumah tangga.  (ilustrasi)
Pembantu rumah tangga. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 200 relawan mogok makan nasional berdoa bersama di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (23/3) malam. Ratusan relawan itu menyalakan lilin saat melakukan doa bersama.

Koordinator Jaringan Advokasi Nasional Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT), Lita Anggraini mengatakan, aksi doa bersama ini sebenarnya diikuti lebih dari 1.200 relawan reli mogok makan pekerja rumah tangga (PRT) yang berada di berbagai wilayah Indonesia melakukan doa bersama. "Kita sebagai orang yang percaya keberadaan Tuhan berdoa agar ada jalan supaya DPR mendengarkan  suara rakyat," katanya kepada ROL usai ditemui doa bersama di Bundaran HI, Senin.

Suara rakyat yang dimaksud disini adalah pemerintah dan DPR segera segera menempatkan rancangan undang-undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) dan ratifikasi Konvensi ILO 189 kerja layak PRT dalam prioritas prioritas program legislasi nasional (prolegnas) 2015 DPR. Tak hanya doa bersama, pada Selasa (24/3) dan relawan reli mogok makan ke gedung Kompleks Parlemen DPR.

Mereka akan menggelar aksi mengerek serbet raksasa berukuran 12 meter yang terdiri dari 1.152 serbet yang dijahit. Tak lupa, ember raksasa dan wajan raksasa juga akan dibawa ke Senayan.

"Aksi itu untuk mengingatkan bahwa ketika alat-alat seperti serbet, wajan, dan ember tidak dioperasikan maka aktivitas publik akan macet," ujarnya.

Dia menambahkan, dalam aksi ke Gedung DPR itu, 600 massa yang terdiri dari berbagai elemen akan dilibatkan. Mulai dari serikat buruh, PRT, dan perwakilan aktivis.

Jala PRT pun akan terus berjuang supaya RUU PPRT masuk menjadi prioritas prolegnas 2015. Jika pemerintah dan DPR tidak mengindahkan aksi ini maka pihaknya memastikan akan ada aksi lanjutan.

Pantauan Republika, massa melakukan berkumpul di Bundaran HI pada pukul 19.30 WIB. Mereka kemudian serentak menyalakan lilin kemudian mengheningkan cipta dan berdoa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement