Selasa 24 Mar 2015 01:24 WIB

Muhammadiyah Minta Pejabat tak Bicara Kasar

Rep: C09/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas meminta pejabat publik tidak berbicara kasar. Menurutnya, pejabat publik dituntut selalu berkata baik karena banyak didengar orang lain dan sudah sepatutnya memberi panutan serta teladan.

“Jangankan pidato, bicara saja tidak boleh kasar, bahasa Jawanya itu misuh,-misuh” jelas Yunahar, saat dihubungi ROL, Senin (23/3).

 

Ia menjelaskan, ukuran kasar seorang pejabat tentu berbeda dengan tegas. Intonasi dan volume suara, kata dia, juga tidak berpengaruh pada seberapa tegas dan kasar cara bicara yang dikeluarkan.

“Orang bisa bicara pelan tapi kasar, bisa juga suara keras, tapi tidak kasar. Itu tergantung kultur, masalah bicara kasar itu lain,” kata dia.

 

Dalam Alquran, tambah Yunahar, sudah dijelaskan mengenai adab berbicara yang baik, yaitu Qaulan Marufa. Selain itu, ada juga Qaulan Layina, yaitu berbicara yang lembut. Diharapkan setiap pemimpin dapat menerapkan prinsip berbicara tersebut agar layak menjadi contoh bagi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement