Selasa 24 Mar 2015 10:40 WIB

JK Nilai Ahok Bisa Seperti Ali Sadikin, Asal..

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indah Wulandari
Foto Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Foto Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam acara peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (24/3).

Menurut dia, gubernur yang akrab disapa Ahok ini justru dapat menjadi tokoh legenda jika ia tak menggunakan kata-kata kasar.

"Kemarin saya bilang Ahok, kau bisa jadi legenda kota seperti Ali Sadikin, harus kerja benar, tapi jangan kasar saya bilang. Anda bisa jadi legenda selama beberapa puluh tahun ke depan," kata JK, Selasa (24/3).

Ia mengatakan, setiap orang bisa menjadi legenda dengan prestasi yang baik jika dapat menggerakkan masyarakat untuk berbuat kebaikan.

Kendati demikian, menurut Kalla, Ahok tetap dapat bersikap tegas. Namun, ia harus menghilangkan sikap kasarnya.

Sebab, dengan bersikap kasar, Ahok justru dikenal sebagai tokoh melegenda yang kasar. "Kalau begitu anda jadi legenda orang yang kasar," tambah Kalla.

Sebelumnya, JK memanggil Ahok beserta pimpinan DPRD DKI Jakarta ke kantor Wapres pada Senin (23/3) kemarin. Pemanggilan tersebut terkait kisruh antara gubernur dengan DPRD DKI Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Ahok mengaku ditegur oleh Wapres. Menurut Ahok, Wapres JK pun meminta agar ia tak lagi menggunakan kata-kata kasar dalam menyampaikan pernyataan.

"Pak Wapres juga kasih nasihat, tegas, keras boleh, tapi jangan kasar. Saya berterima kasih dengan Pak Wapres, saya bilang bukan Wapres tapi Presiden hari ini," kata Ahok di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (23/3).

Ahok pun berjanji akan memperbaiki tutur katanya yang dinilai kasar. "Saya katakan memang saya akan perbaiki untuk tidak kasar menyampaikan kata-kata. Saya kira ya gitu," tambah dia.

Kedatangan Ahok ke kantor Wapres atas permintaan JK melalui saluran telepon.

Menurut Ahok, keduanya memang sudah saling kenal sejak lama sejak JK masih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Sehingga, keduanya memang sering melakukan kontak melalui sambungan telepon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement