Senin 23 Mar 2015 14:27 WIB

Rehabilitasi Tangkapan Air Waduk Jatigede Butuh Rp 1,1 Triliun

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Dwi Murdaningsih
Waduk Jatiluhur, Desa Galumpit, Kamis (15/5).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Waduk Jatiluhur, Desa Galumpit, Kamis (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan infrastruktur waduk Jatigede, dinilai belum cukup karena daerah tangkapan airnya harus diperhatikan. Untuk merehabilitasi daerah tersebut, dibutuhkan anggaran mencapai Rp 1,1 triliun.

"Saya sudah menghitung, hitungannya kita butuh dana Rp  1,1 triliun untuk rehabilitasi daerah tangkapan air di Jatigede, rinciannya ada. Itu, harus dilakukan karena butuh waktu dua sampai tiga tahun," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Jabar, Denny Juanda, Senin (23/3) . 

Denny mengatakan, pembangunan Waduk Jatigede dilakukan karena manfaatnya banyak. Di antaranya, air untuk irigasi, mengatasi banjir, suplai air baku, dan pembangkit listrik. Dana sebesar Rp  1,1 triliun tersebut dibutuhkan hanya untuk mengatasi masalah vegetatifnya. 

"Ini sering terlupakan, kalau fisik banyak. Solusi hulu dan hilir itu butuh Rp 1 triliun. Itu juga hanya yang airnya dibendung oleh Jatigede," katanya.

Menurut Denny, pemerintah sering mengedepankan pembangunan struktural. Padahal, debit air sebuah waduk berurusan dengan alam. Nantinya, yang menggarkan dana untuk daerah aliran sungai Cimanuk pusat. "Tapi gubernur pun komit menghijaukan jadi ga kayak Jati luhur nantinya," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement