REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat mendorong agar adanya gerakan sadar wisata untuk rupiah. Hal ini terkait dengan kondisi nilai rupiah yang lemah atas dolar.
"Rupiah terus melemah untuk itu harus ada peran gerakan sadar wisata untuk rupiah," ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Senin (23/3).
Menurutnya, industri pariwisata merupakan sektor unggulan sehingga harus ada upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, gerakan tersebut harus segera dilakukan dan dimotori Kementerian Pariwisata.
Ia menuturkan, secara eskternal, gerakan ini harus juga mampu mengundang wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia. Pasalnya, saat ini wisata ke Indonesia dengan biaya yang murah.
"Secara internal gerakan ini diharapkan membangkitkan nasionalisme wisatawan nusantara untuk menyelamatkan rupiah dengan lebih sering berwisata di dalam negeri dan mengurangi berwisata keluar negeri," katanya.