REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Harga komoditas kebutuhan dapur sepertinya selama ini tidak pernah stabil. Kini, saat umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi, giliran harga bawang merah melonjak tajam. Harga naik hingga menembus Rp 30 ribu per kg.
Melonjaknya harga bawang merah ini membuat kaget banyak pihak. Sepekan lalu, harga masih bertengger antara Rp 20 ribu, Rp 21 ribu per kg. "Tiba saatnya hari libur nyepi, harga bawang merah melejit seperti ini," kata Surati (50 tahun), pedagang kebutuhan dapur Pasar Nusukan, Solo, Ahad (22/3).
Kenaikkan harga bawang kali ini, menurut Surati, cukup banyak. Kulakan Rp 29 ribu, Rp 29.500, dijual hingga Rp 30 ribu per kg. Malah, pedagang lain berani jual Rp 31 ribu, Rp 31.500 per kg.
"Harga bawang merah edan-edanan,'' ujar Sri Mulandari (45 tahun), pedadang sayur Pasar Kadipolo, Solo.
Menurut Sri Mulandari, beberapa pekan terakhir ini harga bawang merah memang naik terus. Sekitar seminggu lalu, harga kulakan masih berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu. Sekarang, sudah mencapai Rp 30 ribu.
Kenaikkan harga bawang merah ini 'mencekik' pedagang sate ayam maupun sate kambing. Komoditas ini sangat vital baginya. Rohmat, pedagang sate ayam Madura di kawasan Kartasura, Sukoharjo, mengaku terkejut lantaran harga bawang merah tiba-tiba melambung tinggi.
"Tiga hari lalu, saat saya beli masih sekitar Rp 24 ribu. Sekarang tiba-tiba Rp 30.500 per kg," ujar Rohmat.