Sabtu 21 Mar 2015 21:53 WIB

Pusat Kucurkan Rp 621 Miliar untuk Transportasi Kalbar

Red: Ilham
Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.
Foto: Antarafoto
Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengatakan, tahun ini Pemprov Kalbar mendapat anggaran Rp 621 miliar dari dana APBN dan APBNP 2015 untuk pembangunan bidang transportasi.

"Untuk tahun ini, Kementerian Perhubungan menargetkan peningkatan pembangunan sektor perhubungan, upaya ini harus mendapat dukungan semua pihak terutama pemerintah daerah agar proyek yang akan dikerjakan bisa berjalan sesuai jadwal dan target yang ditentukan," kata Cornelis di Pontianak, Sabtu (21/3).

Dia menjelaskan, alokasi anggaran pembangunan sektor perhubungan tahun 2015 sebesar Rp 621 miliar meningkat sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya. Anggaran sebesar itu diperuntukan membangun sejumlah fasilitas penunjang sektor perhubungan, seperti pelabuhan, terminal dan bandar udara perintis.

"Kelancaran pembangunan sektor perhubungan bisa dilakukan jika semua pihak memberikan dukungan masyarakat," tuturnya.

Sebagai pimpinan daerah, Cornelis mengaku siap mengamankan kebijakan kementerian perhubungan, terutama masalah sosial yang selalu menjadi penghambat kelancaran pembangunan.

Saat menerima kunjungan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Gubernur Cornelis juga menyampaikan sejumlah masalah yang dinilai strategis, namun belum mendapat dukungan kebijakan pemerintah pusat, diantaranya pembangunan pelabuhan darat di perbatasan antarnegara. Kemudian rencana pembangunan pelabuhan Internasional yang terletak di kabupaten Mempawah.

"Kita harapkan beberapa program pembangunan di bidang transportasi ini bisa di dukung penuh oleh Kementerian Perhubungan. Karena bidang perhubungan ini memegang peranan penting dalam mobilisasi barang dan manusia," katanya.

Dia menambahkan, terkait rencana pembangunan transportasi kereta api yang menghubungkan Kalimantan, selain memerlukan ketersediaan lahan yang memadai, juga memerlukan kajian selama dua tahun. "Jadi tidak asal bikin, terlebih struktur tanah di Kalimantan ini berbeda dengan pulau jawa, jadi perlu benar-benar di kaji," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement