REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Salah satu kunci agar suatu kota dapat berkembang pesat ialah dengan melibatkan pihak swasta dalamkerjasama. Untuk itu Kota Bandung mendapat bantuan dari Inggris yang sudah banyak pengalaman terkait public-private partnership (PPP) yang merupakan kerjasama antara pemerintahan dan swasta.
"Dalam kunjungan kedua ini, kami mulai membangun kerjasama dengan Pak Emil dan jajaran pemerintahan Kota Bandung," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam T Malik saat ditemui di Balai Kota, Kamis (19/3).
Dalam kunjungan tersebut, Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia membawa para ahli di bidang infrastruktur dan juga keuangan. Dalam diskusi tersebut, Pemerintah Kota Bandung dan Kedubes Inggris membahas bagaimana para ahli dari Inggris tersebut dapat memberi masukan dan dukungan untuk menyusun program yang dapat mengatasi perasalahan transportasi Kota Bandung di masa mendatang.
Moazzam menyatakan tantanagn utama dalam mengatasi permasalahan tersebut ialah bagaimana mendapatkan investor swasta untuk bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung melalui public-private partnership (PPP).
Ia menyatakan penting bagi sebuah kota untuk memiliki investor dari kalangan swasta. Pasalnya, sumber pendapatan untuk kota dari negara masih terbatas. "Inggris memiliki banyak ahli dibidang ini (PPP)," lanjutnya.
Sejauh ini, Inggris telah memiliki lebih dari 700 proyek dan sekitar 50 miliar Poundsterling yang diinvestasikan dalam PPP. Oleh karena itu, dalam kunjungan tersebut, Kedubes Inggris berbagi pengalamannya terkait PPP dengan Kota Bandung.
Kedubes Inggris juga ingin mencari cara terbaik agar ahli-ahli mereka dapat membantu Kota Bandung mempersiapkan strategi PPP-nya sendiri. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menilai Inggris memiliki pengalaman yang luar biasa dalam kerjasama antara pemerintahan dengan pihak swasta atau PPP.
Ia berharap dengan adanya bantuan dari Inggris untuk menyusun strategi PPP, dapat membantu Kota Bandung dalam memajukan berbagai sektor khususnya transportasi. "Mudah-mudahan monorel dan cable car bisa jauh lebih cepat dengan dukungan global dari mereka," jelas tokoh yang kerap disapa Emil ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
