Kamis 19 Mar 2015 11:30 WIB

Perajin Akik Minta Gerinda dan Alat Gosok ke Pemda

 Pengrajin melakukan proses pembentukan batu akik di Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (4/11).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Pengrajin melakukan proses pembentukan batu akik di Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (4/11). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Para perajin akik di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengharapkan bantuan permodalan dan peralatan kerja dari pemerintah. Permintaan ini diajukan agar usaha mereka bisa meningkat.

"Kalau bisa, pemerintah dapat memberikan bantuan dinamo untuk peralatan pengosok. Sekarang peminat usaha ini makin banyak," kata Ketua Perkumpulan Perkumpulan Pecinta Batu Kotawaringin Timur, Ahmad Yani, Rabu (18/3).

Batu akik kini mejadi tren di Tanah Air membuat usaha di bidang ini kembali menggeliat. Seperti di Sampit, penjual batu akik dan penggosok batu akik bermunculan, bahkan ada yang berasal dari Kalimantan Selatan yang sengaja ingin mencari peruntungan usaha ini di Kotim.

Makin banyaknya warga yang menggemari batu akik untuk perhiasan, membuat pesanan penggosokan atau pembuatan batu akik untuk mata cincin, makin ramai. Biaya penggosokan satu batu akik berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu bergantung ukuran, jenis batu dan tingkat kesulitan.

Bahan batu akik mentahan atau berupa bongkahan, dijual antara Rp 300.000 bahkan hingga di atas Rp 1 juta. Animo masyarakat untuk menggunakan berbagai jenis batu akik menjadi perhiasan, makin tinggi. Bahkan saat pameran batu akik selama dua hari pada akhir pekan lalu, perputaran uang diperkirakan di atas Rp200 juta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement