REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Aparat Polsek Sukmajaya Depok menangkap delapan pelajar SMP. Delapan pelajar itu ditangkap polisi karena membuat, memiliki, dan membawa bom molotov hasil buah tangan karya mereka sendiri.
Kapolsek Sukmajaya Kompol Agus Widodo membenarkan hal tersebut. Agus mengatakan para pelajar berinisial AFP, 16 tahun, AS, 14 tahun, SS, 14 tahun, MRA, 14 tahun, MS, 13 tahun, IN, 14 tahun, RS, 15 tahun, dan MA, 16 tahun. Delapan pelajar itu merupakan warga Abadijaya, Sukmajaya, Depok.
"Mereka diamankan karena membawa bom molotov di jalan Japat, Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok. Bom molotov itu mereka buat sendiri," kata Agus kepada Republika, Rabu (18/3).
Dari keterangan para pelajar, Agus mengatakan mereka membuat bom itu untuk berjaga-jaga bila diserang sekolah lain. Diduga bom ini digunakan saat tawuran pelajar antar sekolah.
"Mereka bilang untuk berjaga-jaga, tapi kita akan segera selidiki lebih lanjut lagi," ujar Agus.
Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan keterangan. Polisi juga memanggil orangtua dan pihak sekolah untuk melakukan pembinaan. "Kadisdik kota Depok juga telah datang ke polsek memberikan pembinaan kepada mereka," kata Agus.