REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Presiden Joko Widodo mengatakan masih ada yang bermain dalam distribusi pupuk sehingga mempengaruhi produktivitas petani. Menurutnya, ini merupakan persoalan yang serius dalam pengembangan produksi pertanian nasional.
"Distribusi pupuk memang masih ada yang main. Saya sudah ada penekanan pada PT Pupuk, tapi kenyataannya di lapangan permasalahan masih ada," kata Jokowi usai acara panen raya di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/3).
Presiden mengaku sering mendapat keluhan dari petani terkait distribusi pupuk. Presiden mengatakan pemerintah terus melakukan perbaikan agar distribusi pupuk ini berjalan lancar.
"Tadi sebelum nyampek ke acara panen raya saya mampir ke petani keluhannya sama, pupuk," katanya.
Jokowi berharap upaya pemerintah dalam memberikan bantuan traktor, benih dan pupuk bisa meningkatkan produktivitas petani. Presiden memperkirakan produktivitas petani tahun ini meningkat.
"Saya di lapangan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, sekarang di Indramayu, meyakini produksi beras kita akan naik dan insya Allah tidak sedikit," harapnya. Dengan meningkatnya produktivitas ini Presiden yakin tidak ada impor beras lagi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mendampingi Presiden mengatakan target produktivitas petani Jawa Barat diharapkan ber tambah dua juta ton dari tahun lalu.
"Bukan menagih Pak Gubernur, kami butuh kenaikan 2 juta ton dari tahun kemarin, sepertinya Pak Gubernur dan petani siap target 2 juta ton akan tercapai," kata Amran.