Selasa 17 Mar 2015 17:02 WIB

MPR Undang Parlemen Asing untuk Lihat Keberagaman Indonesia

Rep: c82/ Red: Muhammad Hafil
Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) menerima kunjungan Duta Besar Kuba untuk Indonesia H.E Enna Viant Valdes di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/3). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) menerima kunjungan Duta Besar Kuba untuk Indonesia H.E Enna Viant Valdes di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/3). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan berencana mengundang parlemen negara-negara maju ke Indonesia. Hal tersebut, lanjutnya, untuk menunjukkan pluralisme dan persatuan bangsa Indonesia kepada negara-negara tersebut.

"Saya ingin mengundang parlemen Kuba, dan negara-negara maju ke Indonesia. Agar parlemen negara-negara tersebut bisa merasakan bahwa Indonesia itu damai meskipun banyak agama, etnis, tapi tetap bisa bersatu," kata Zulkifli usai menemui Duta Besar Kuba, Enna Viant Valdes di ruang kerjanya di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/3).

Selain itu, Zulkifli mengatakan, ia juga berencana untuk mengajak para pimpinan dan anggota parlemen negara lain tersebut untuk mengunjungi komunitas-komunitas agama di Indonesia berikut tempat ibadahnya.

"Nanti akan saya ajak ke NU, Muhammadiya, PGI, Konghucu. Pokoknya kita ajak untuk mengunjungi Masjid, Gereja, Kelenteng, dan lainnya," ujarnya.

Menurut Ketua Umum PAN ini, tujuan lain dari program tersebut adalah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang damai. Zulkifli mengatakan, sama seperti negara lain, Indonesia juga menentang keberadaan teroris.

"Program saya mendatangkan orang-orang Eropa atau negara maju ke sini. Kita mau kasih lihat di Indonesia adalah islam yang damai bukan seperti ISIS. Pokoknya teroris, ISIS itu sudah kita kutuk," jelas Zulkifli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement