Selasa 17 Mar 2015 14:05 WIB

BPJS Bandung 1 Targetkan 1.172 Perusahaan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
 Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn Masassya.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn Masassya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Bandung 1, terus menggenjot kepersertaan. Pada tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandung 1menargetkan penambahan jumlah kepesertaan perusahaan sebanyak 1.172 perusahaan.

"Jumlahnya cukup besar, sehingga kami selalu melakukan sosialisasi massif tentang BPJS Ketenagakerjaan," ujar Kepala Cabang BPJS Bandung 1 Darmadi, Selasa (16/3).

Menurut Darmadi, agenda rutin yang selalu dilakukannya adalah sosialisasi di ruang publik. Salah satunya di Car Free Day. Selain untuk menggaet kepesertaan, kegiatan di Car Free Day ini dimaksud untuk menunjukkan kesiapan BPJS Ketenagakerjaan yang akan beroperasi penuh pada 1 Juli 2015.

"Kami ingin lebih dekat dengan masyarakat sekaligus memberikan pemahaman serta manfaat jaminan sosial yang merupakan kebutuhan bagi setiap pekerja," katanya.

Sosialisai masif ini, kata dia, mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat Kota Bandung. Diharapkan, masyarakat menjadi lebih jelas lagi mengenai program dan manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan.

"Jadi, institusi yang dulunya itu bernama PT Jamsostek (Persero) mulai dari 01 Januari 2014 kemarin berganti nama menjadi BPJS Ketenagakerjaan," kata Darmadi.

Untuk menambah semangat mendaftar, kata dia, BPJS Ketenagakerjaan memberikan stimulus kepada 20 orang pertama yang mengikuti kegiatan senam mendapatkan pendaftaran dan gratis untuk iuran pertama.

Ia, mengajak seluruh pedagang asongan, wirausaha, sopir, loper koran, penjaga warung, penjahit, nelayan dan lainnya untuk mendaftarkan diri secara perorangan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Agar, mendapatkan perlindungan jaminan sosial sehingga dapat bekerja dengan aman dan tenang," kata Darmadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement