Selasa 17 Mar 2015 00:19 WIB

Jokowi Selamat Jika Penuhi Janji Kampanye?

Rep: dessy suciati/ Red: Taufik Rachman
 Presiden Joko Widodo bersiap memimpin saat rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin saat rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat politik Yudi Latief menilai pemerintahan Jokowi saat ini mulai melemah. Pelemahan ini berasal dari berbagai permasalahan dalam negeri baik politik maupun perekonomian yang justru tak semakin membaik.

Menurut dia, jika kondisi ini tetap berlangsung dan semakin memburuk, maka pemerintahan Jokowi pun tak akan bertahan lama. Oleh sebab itu, Yudi pun menyarankan agar Jokowi konsisten menjalankan janji-janji semasa kampanye pilpres 2014 silam.

"Ya dia harus konsisten dari mana dia bermula dengan janji-janji kampanyenya, dia harus konsisten dengan itu, jangan hanya ornamen saja untuk membuai tapi setelah itu tidak ada konsekuensinya. Jokowi bisa selamat atau tidak tergantung konsisten jalankan janji kampanyenya," jelas Yudi di kantor Founding Fathers House (FFH), Jakarta, Senin (16/3).

Karena itu, kata Yudi, Jokowi pun harus memilih menteri yang dapat melaksanakan program sesuai dengan visi misi pemerintahannya. Yudi menilai para menteri terutama di bidang perekonomian dan hukum saat ini justru tak dapat menjalankan program sesuai dengan gagasan nawa cita-nya.

"Diperlukan personel yang mampu mengembang visi misi mereka. Jangan datang dengan trisakti tapi pembantunya tidak menjiwai trisakti bahkan malah bertentangan. Jokowi harus cari keselarasan antara visi dengan personel," terang dia.

Yudi pun menyarankan agar presiden segera merombak kabinetnya sebagai jalan keluar dari permasalahan ini. Jika perombakan kabinet juga tak dilakukan oleh Presiden, maka rakyat pun akan merasakan kekecewaan terhadap pemerintahannya.

"Kalau dia masih perlu bertahan, reshuffle satu jalan keluar. Kalau dia sudah tidak mampu menanggung jawaban rakyat, terlalu lama rakyat menunggu lima tahun. Kalau tidak ada perbaikan, rakyat kecewa dan frustasi," kata Yudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement