REPUBLIKA.CO.ID, RENGAT -- Sejumlah warga binaan penghuni rumah tananan (Rutan) Kelas II B Kabupaten Indragiri Hulu (Inhul), Provinsi Riau, memanfaatkan waktunya untuk mengolah batu alam menjadi batu akik bernilai tinggi.
"Ini adalah salah satu bentuk usaha yang bisa dilakukan sehingga bisa menjadi tren tersendiri, dan bekal nantinya untuk terjun kemasyarakat," kata Kepala Rutan Rengat Indragiri Hulu Gumilar Budi Rahayu di Rengat, Minggu.
Ia mengatakan, hobi dan kegemaran memiliki batu akik sudah menjadi hobi di lingkungan di rutan, sehingga sejumlah penghuninya diperkenankan mengolah batu akik bernilai jual tinggi.
"Kemampuan mengasah batu ini juga perlu diberikan apresiasi tinggi bagi penghuni Rutan Rengat, hasilnya tidak kalah dengan yang diluar sana," ujarnya.
Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rudinur menyebutkan, batu akik tersebut telah merebak hingga ke Rutan Rengat, berawal beberapa orang warga binaan atau narapidana yang tertarik memiliki batu cincin, lalu mencoba mengasah batu dengan alat seadanya.
"Melihat hasilnya bagus, lalu menjadikannya sebagai usaha pengisi waktu. Ya, kami berikan fasilitas dan alat yang lengkap, seperti alat pemotong, dinamo dan gerinda," ujarnya.
Warga binaan rutan, seperti ES (24) dan MR (45), tampak bersemangat mengerjakan proses pembuatan batu akik yang menjadi kegemaran mereka, dan dapat menjadi penghasilan.
"Kami bangga bisa berekspresi dan menyalurkan bakat," ujar ES.