Sabtu 14 Mar 2015 19:31 WIB

Aher: Harus Ada Standarisasi Batu Akik

 Pengunjung berjejal pada pameran batu mulia atau batu akik Gem Stone Festival yang digelar Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung, Selasa (24/2).  (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengunjung berjejal pada pameran batu mulia atau batu akik Gem Stone Festival yang digelar Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung, Selasa (24/2). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, harus ada standarisasi untuk batu akik untuk menghindari penipuan batu akik asli tapi palsu.

"Demam batu akik saat ini harus dikelola dengan baik. Sehingga masyarakat perlu waspada karena kerap terjadi aksi penipuan penjualan batu akik," kata Gubernur Aher, di Bandung, Sabtu.

Ia mengatakan, ada kemungkinan selama ini penggemar batu akik pemula tidak bisa membedakan mana yang asli dan palsu.

"Tentunya hal ini karena tidak ada standarisasi atau dalam bentuk sertifikasi terhadap batu akik," ujarnya.

Batu akik bersertifikat akan menguntungkan bagi para pedagang karena punya daya jual yang lebih tinggi dan bisa dijual mahal karena punya sertifikat. "Sehingga dari pada gambling, saya kira lebih baik ada sistem penjaminan melalui sertifikasi," katanya.

Potensi batu akik di Provinsi Jawa Barat sendiri, kata dia, sangat banyak seperti Batu Pancawarna dari Kabupaten Garut dan Batu Lavender dari Kabupaten Sukabumi.

"Tetapi potensi kurang tergarap maksimal karena perdagangan batu akik dinilai terlalu bebas tanpa standarisasi," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement