REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan sebanyak 20 ribu wirausaha baru tahun ini. Semua wirausaha baru akan terus diawasi dan dibimbing agar tetap tumbuh.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya punya program mencetak 100 ribu wirausaha baru hingga 2018. Program ini ditangani oleh Dinas KUMKM Jabar sebagai leading sector dari 11 OPD.
"Pada tahun lalu, telah berhasil dicetak sebanyak 19.600 wirausaha baru. Tahun ini diharapkan mencapai 20 ribu wirausaha baru," ujar Heryawan di Gedung Sate, Sabtu (14/3).
Melihat pencapaian tersebut, Heryawan menganggap animo masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Terlebih, pendaftaran wirausaha baru juga dibuka selebar-lebarnya melalui sejumlah OPD.
Selain itu, kata dia, Pemprov juga akan terus membimbing para wirausaha baru melalui pemberian motivasi dan sejumlah fasilitas yang akan membuat bisnis mereka semakin berkembang. Pemprov juga memberikan bantuan permodalan bagi para wirausaha baru. Namun jumlah dan nilai bantuan ini relatif terbatas.
Meski tidak semua mendapat bantuan, pihaknya percaya para wirausaha baru tetap tumbuh dan berkembang. "Mudah-mudahan mereka terus berkembang, jadi tidak hanya menjadi wirausaha baru namun selanjutnya malah bubar," katanya.
Dikatakan Heryawan, agar komunikasi dengan wirausaha baru tetap terjalin, pihaknya akan memanfaatkan sosial media, twitter. Sosmed tersebut juga akan menjadi wadah bersama bagi para wirausaha baru.
Menurutnya, pencetakan wirausaha baru menjadi kunci untuk meningkatkan perekonomian Jabar. Jika jumlah wirausaha baru terus bertambah maka lapangan pekerjaan juga akan semakin luas.
"Kunci menyelesaikan kemiskinan adalah memperbanyak dunia usaha," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Jabar, Anton Gustoni mengatakan, program ini berpegang pada Peraturan Gubernur Jabar Nomor 58 Tahun 2014 tentang Pedoman Pencetakan 100 Ribu Wirausaha Baru.
Agar program ini berjalan maksimal, kata dia, mereka menggelar gerakan wirausaha baru. Produk yang ditampilkan meliputi makanan minuman, konveksi, jasa, handycraft, agrobisnis, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Acara ini, kata dia, menjadi ajang sosialisasi, unjuk kekuatan produk sekaligus evaluasi terhadap program wirausaha baru. Acara ini diikuti sebanyak 1.000 wirausaha baru yang terdiri dari wirausaha baru masing-masing OPD, Perguruan Tinggi, Perbankan di Jabar, Binaan Kadin dan Binaan Hipmi Jabar.
"Selain ekspose produk, acara ini membuka jalan transaksi wirausaha baru kepada para pebisnis besar ," katanya.