Sabtu 14 Mar 2015 00:24 WIB

Tim Sembilan Sindir Ketidaktegasan Jokowi dalam Kisruh KPK-Polri

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Sosiolog UI Imam Prasodjo.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sosiolog UI Imam Prasodjo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri belum sepenuhnya selesai. Tim 9 menilai konflik yang terjadi di antara kedua lembaga penegak hukum tersebut karena ketidaktegasan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Kalau menurut saya tatarannya memang ada leadership di atas yang harus segera menentukan secara lebih decisive (tegas),” kata anggota Tim 9 Imam Prasodjo usai bertemu pimpinan KPK di gedung KPK, Jumat (13/3) malam.

Sosiolog Universitas Indonesia ini mengatakan, polemik yang terjadi selama berbulan-bulan ini mengakibatkan ketegangan yang memunculkan ketidakstabilan masyarakat. Konflik ini harus segera disudahi agar tidak melebar ke hal lain yang mengancam demokrasi.

“Kalau ini nggak kondusif, ini akan melebar kemana-mana, jangan sampai kasus ini melebar mengancam demokrasi,” ujarnya.

Dalam pertemuan dengan pimpinan KPK, Imam datang bersama dengan dua anggota tim bentukan Jokowi, yakni Jimly Asshiddiqie dan Tumpak Hatorangan Panggabean. Imam keluar gedung lembaga antikorupsi itu lebih dulu, disusul Jimly kemudian Tumpak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement