Jumat 13 Mar 2015 16:05 WIB

Pengusaha Korsel Ingin Lebih Membangun Purbalingga

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Industri keramik di Purbalingga.
Foto: Antara
Industri keramik di Purbalingga.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto menyambut baik keinginan  pengusaha Korea Selatan yang akan membentuk forum diskusi pengusaha Korea, sehingga bisa lebih memberi andil dalam upaya pembangunan di Purbalingga.

''Saya sangat mengapresisi hal ini. Selama ini pengusaha Korea sering kali sulit kalau diundang ke Pemkab. Tapi dengan adanya forum, antara Pemkab dan pengusaha tersebut, nantinya bisa menjadi lebih sering berdiskusi,'' kata Bupati Sukento, Jumat (13/3).

Sebelumya, Bupati menerima sempat menerima para pimpinan perusahaan Korea Selatan yang ada di Purbalingga. Antara lain, pimpinan PT Sung Chang Indonesia Kim Young Yool dan In Chi Mo, pimpinan PT Sung Shim International Lee Ju Hyung, PT Boyang Industrial Kim Hong Young, dan pimpinan PT Royal Korindah Ferry Anjar Winarto. Seluruh perusahaan Korea yang menanamkan investasi di Purbalingga, bergerak dalam bidang usaha pembuatan rambut palsu dan bulu mata palsu.

Pertemuan dengan Bupati tersebut, juga untuk menyampaikan rencana kunjungan duta besar mereka ke Purbalingga pada akhir Mei atau awal Juni mendatang. 

Dalam pertemuan itu, para pengusaha Korea tersebut juga menyampaikan keinginannya untuk lebih berperan dalam pembangunan kabupaten Purbalingga. Antara lain, dengan membentuk komite atau forum pengusaha Korea agar dapat lebih banyak berdiskusi dengan pihak Pemkab mengenai program-program  pembangunan di Purbalingga.

Dalam pertemuan itu, pimpinan PT Sung Chang Indonesia, In Chi Mo mengaku, selama ini memang ada sedikit perbedaan pendapat antara pengusaha Korea dengan pemkab Purbalingga. Namun dengan adanya semacam forum diskusi, dia berharap perbedaan pendapat itu bisa diperkecil.

Bupati Sukento, menyambut baik keinginan pengusaha tersebut. Bahkan dia akan menfasilitasi, bila secara periodik akan dilaksanakan forum diskusi. ''Nanti bisa kita laksanakan dalam acara makan malam bersama, atau acara lain. Yang penting, kalau kita bisa sering bertemu maka perbedaan pendapat yang sering terjadi selama ini, akan bisa dicari titil temu," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement