Sabtu 14 Mar 2015 11:00 WIB

Malut Harapkan Investor Bangun Industri Tepung Ikan

Budidaya Ikan Patin
Foto: Antara
Budidaya Ikan Patin

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengharapkan kehadiran para investor baik dalam maupun luar negeri untuk membangun industri tepung ikan di daerahnya. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Malut Buyung Rajilun mengatakan, pembangunan industri tepung ikan di Malut memiliki prospek cerah, karena daerahnya memiliki potensi produksi ikan yang sangat melimpah untuk bahan baku tepung ikan.

Selain itu, pangsa pasar tepung ikan sangat luas baik di dalam maupun luar negeri, bahkan khusus untuk dalam negeri permintaan tepung ikan dari industri pakan ikan masih sulit dipenuhi dari produksi lokal, sehingga sering mendatangkan dari luar negeri.

Ia mengatakan, pemda di Malut, baik pemprov maupun pemerintah kabupaten/kota di Malut akan memberikan berbagai kemudahan kepada investor yang berminat membangun industri tepung ikan di daerah ini, seperti kemudahan perizinan dan dalam mendapatkan lokasi usaha.

Pemda juga akan memberikan dukungan kebijakan untuk melindungi dan mempermudah aktivitas usaha industri tepung ikan serta dukungan pembangunan infrastruktur penunjang yang tidak bisa dipenuhi investor, seperti jalan dan listrik.

"Yang menjadi harapan pemda di Malut jika ada investor membangun industri tepung ikan di daerah ini adalah harus berkomitmen memajukan daerah dengan cara memenuhi seluruh kewajibannya kepada daerah dan masyarakat, baik dalam bentuk pajak, retribusi maupun kepedulian sosial atau (CSR)," katanya.

Mereka juga diharapkan memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam penerimaan tenaga kerja dan kalau pun terpaksa mendatangkan dari luar Malut hanyalah tenaga kerja dengan keahlian khusus yang sulit direkrut di Malut.

Ia menambahkan, selain investor yang membangun industri tepung ikan Pemprov Malut juga mengharapkan kehadiran investor untuk mengembangkan usaha lainnya di bidang perikanan, seperti penangkapan ikan, budidaya ikan dan pengolahan ikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement