Senin 16 Jan 2023 06:41 WIB

Kurangi Pengangguran, Papua Muda Inspiratif Juga Dorong Warga Agar Berpenghasilan Layak

PMI membantu kelompok-kelompok budidaya ikan untuk bisa mengakses bantuan dari KKP.

Ikan nila hasil budidaya.
Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Ikan nila hasil budidaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Menerapkan sistem bioflok, kelompok pembudidaya ikan nila yang berada di Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua, terus berkembang. Kelompok binaan Papua Muda Inspiratif (PMI) itu kini beranggotakan 20 orang, diketuai oleh Franspouw. 

Franspouw mengatakan, dengan pendampingan yang dilakukan PMI, perkembangan budidaya di  kelompoknya berkembang sangat baik. PMI membantu kelompok-kelompok budidaya ikan ini untuk bisa mengakses bantuan dari KKP.

Baca Juga

Franspouw menjelaskan, kelompoknya telah berhasil menebar 20 ribu benih ikan di delapan kolam bioflok. Masa panen ikan itu sekitar lima bulan. Hasil panen akan dijual di samping dikonsumsi keluarga. 

Berdasarkan kalkulasi, apabila tidak ada kendala dalam proses produksi, setiap lima bulan kelompoknya bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan besar. 

"Keuntungan bisa ratusan juta ya, kalau proses produksi sesuai. Saya sudah kalkulasi, satu anggota itu bisa menerima kurang lebih Rp 25 juta per lima bulan," ungkapnya. 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada BIN (Badan Intelijen Negara), KKP dan PMI yang telah bersama-sama dengan kelompok kami untuk budiaya ikan nila dengan sistem bioflok," kata Franspouw, akhir pekan kemarin.

Franspouw menyampaikan hal itu saat menyambut kunjungan Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya yang juga Pembina PMI ke lokasi budidaya mereka di Kampung Nolokla. 

Franspouw mengungkapkan, ikan itu dipelihara oleh sekitar 20 orang dari kaum muda hingga tua yang dulunya belum bekerja. Program itu disambut antusias oleh warga. "Masyarakat yang direkrut itu sangat senang sekali dengan sistem bioflok ini, selama ini mereka menganggur," ujarnya. 

Sekretaris PMI Provinsi Papua, Vitha Faidiban berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga bisa dikembangkan ke masyarakat lainnya. "Ini sangat berpotensi, sangat menjanjikan. Program kedepannya itu kita bisa menaruh satu kolam di tiap rumah. Itu bisa sangat membantu perekonomian masyarakat," kata dia. 

Made Kartikajaya bersama pengurus PMI juga meninjau perkembangan jagung binaan PMI di Kampung Kwadeware dan Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kab. Jayapura. 

Lalu, melakukan peninjauan ke budidaya ikan dengan sistem Keramba Jaring Apung di Danau Sentani, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Jayapura. Selain itu, peninjauan ke pembudidayaan pohon sagu di Desa Asei Kecil, Distrik Sentani Timur.

PMI sendiri merupakaan wadah anak muda yang dibina oleh BIN untuk menjadi motor kesejahteraan masyarakat Papua, demikian dilansir dari Antara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement