REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli hukum tata negara sekaligus kuasa hukum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Yusril Ihza Mahendra memberikan pendapatnya terkait polemik yang terkait di Golkar lewat akun Twitter, @Yusrilihza_Mhd. Serial tweet tersebut menuai banyak pro dan kontra.
Para penghuni lini masa pun banyak yang meragukan reputasinya sebagai ahli hukum tata negara. Hal itu terlihat salah satu komentar berbunyi, "@Yusrilihza_Mhd Ini kultwit Prof sbgai ahli utk hukum Indonesia yg lbh baik atau semata karena lawyer Golkar?" yang diunggah @raunsyanfikr, Kamis (12/3)
Kicauantersebut lantas dibalas Yusril dengan mengatakan untuk menelaah isinya dengan seksama. Isi komentar pun menilainya sebagai kuasa hukum Aburizal sehingga otomatis kultwitnya memihak kliennya. Bahkan akun @IndoMelona juga menilai Yusril sebagai kacung Aburizal Bakrie.
"@Yusrilihza_Mhd kemana Yusril yg kta knal pxa idealisme,pxa standar moral dlm mmbela kebenaran?ya Allah...anda itu tokoh,bkn kcung ARB."
Mantan menteri sekretaris negara (Mensesneg) memulai serial tweet-nya dibanjiri ribuan komentar. Dalam kultwit sebanyak 28 tweet tersebut berisi penjelasannya terkait polemik Golkar yang membawa nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly, yang dianggapnya menyalahi aturan karena sudah mengesahkan kubu Agung Laksono sebagai pemenang pengurus Golkar yang saha.
Tak hanya komentar negatif, banyak juga pendukung yang meretweet dan mendukung perjuangan mantan ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut. "Perjuangkan kebenaran bang @Yusrilihza_Mh," ujar salah satu akun @sudar_nanto.