Kamis 12 Mar 2015 14:41 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Istri Terpidana Mati Mengaku Capek

Sabine Atlaoui istri warga Perancis terpidana mati kasus narkoba Serge Areski memberi keterangan terkait kasus yang menimpa suaminya di Kedubes Perancis, Jakarta, Kamis (26/2)
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Sabine Atlaoui istri warga Perancis terpidana mati kasus narkoba Serge Areski memberi keterangan terkait kasus yang menimpa suaminya di Kedubes Perancis, Jakarta, Kamis (26/2)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Istri Serge Arezki Atlaoui, terpidana mati asal Prancis, Sabine Megel Atlaoui mengaku capek saat ditemui wartawan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (12/3) siang.

"Saya capek, enggak bisa ngomong banyak ke wartawan," kata Sabine usai mengunjungi suaminya yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap.

Sabine datang ke Nusakambangan pada Kamis pagi bersama tiga anaknya, Yasen Arezki Atlaoui (anak bungsu Serge), Samia Ans Eliane Atlaoui (anak Serge), dan Alexandre Ferdinand Megel (anak tiri Serge).

Sebelumnya, mereka juga menghadiri sidang PK Serge Arezki Atlaoui, Rabu (11/3). Pascasidang, terpidana mati langsung dibawa kembali ke Nusakambangan dan tiba di Lapas Pasir Putih pada Kamis (12/3) dini hari dengan pengawalan Brimob Polda Jawa Tengah.

Sementara itu, sepupu terpidana mati Rodrigo Gularte, Angelita Aparecida Muxfeldt enggan memberikan komentar saat ditanya mengenai kondisi saudaranya. "Sama (capek)," kata Angelita sambil berjalan.

Sementara itu, terpidana mati warga negara Brasil, Rodrigo Gularte yang mendekam di Lapas Pasir Putih, dikabarkan masih mengalami gangguan jiwa.

Kepala Lapas Pasir Putih, Hendra Eka Putranto mengatakan bahwa tim dokter dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Kejaksaan Agung telah melakukan pemeriksaan terhadap warga negara Brasil itu.

Rodrigo Gularte dan Serge Arezki Atlaoui merupakan terpidana mati kasus narkoba yang diagendakan segera dieksekusi. Rodrigo Gularte terlibat kasus penyelundupan 19 kilogram kokain dalam papan seluncurnya pada 2004, sedangkan Serge Arezki Atlaoui terlibat dalam operasi pabrik ekstasi dan sabu di Cikande, Kabupaten Serang, Banten pada 2005.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement