REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Muhammad Azhar menilai, saat ini kondisi partai politik Indonesia berada di titik nadir. Sikap apatis dan hilangnya dukungan murni dari rakyat terhadap partai politik disebabkan sikap anggota partai yang mementingkan ego individu.
"Kalau mereka masih meneruskan egoisme dan sektoral partai, habis sudah kepercayaan rakyat," ujar Azhar saat dihubungi Republika, Kamis (12/3).
Azhar menyebut, ketika rakyat kehilangan kepercayaan terhadap partai politik, maka hal tersebut sebagai indikator kemunduran demokrasi. Partai harus menghindari agar rakyat tidak mencetuskan pernyataan demokrasi tanpa partai.
Partai yang hanya mengakomodir kepentingan pribadi dan mengejar kekuasaan untuk memperkaya diri sendiri lambat laun akan habis dimakan zaman. Rakyat saat ini, kata Azhar, tak sebodoh dahulu, rakyat saat ini cerdas dan kritis dalam melihat sesuatu yang politis.
Anggota Majelis Tarjih Muhammadiyah ini juga menilai, para politisi harus kembali pada khitohnya yang bekerja untuk rakyat, bukan untuk memenuhi kepentingan pribadi. "Meminjam istilah buya, jadilah negarawan, bukan saya Golkar, saya Nasdem, saya PDIP, bukan seperti itu," ujar Azhar.